“Bayi saya 3 bulan, kelihatannya masih merasa lapar setelah diberi ASI, jadi saya memberinya bubur,” kata Bunda Syifa.
“Menurut saya, Baby Malik (3 bulan) sudah cukup usia untuk makan,” ujar Bunda Malik.
“Saya ingin bayi saya (3 bulan) tidur nyenyak di malam hari dan tidak rewel, karenanya saya beri dia bubur avokad supaya kenyang,” sambung Bunda Tio.
Wah…banyak sekali alasan yang dikemukakan para ibu guna membenarkan sesuatu yang belum tentu benar ya. Mungkin benar, Anda dan ibu Anda baik-baik saja hingga kini ketika diberi MPASI saat usia dua bahkan satu bulan, tetapi mungkin status gizi Anda dan Ibu Anda saat itu jauh dari status gizi optimal. Defisiensi vitamin dan mineral mungkin terjadi pada Anda dan ibu Anda kala itu. Karena ternyata, banyak hal yang bisa terjadi jika pemberian makanan padat pada bayi terlalu cepat. Dampaknya bisa terlihat dalam waktu dekat maupun dalam jangka waktu panjang.
Risiko obesitas
Ketika bayi diperkenalkan MPASI secara dini, bayi akan memiliki pola makan yang tidak sesuai dengan tubuhnya. Lama kelamaan pola makan bayi menjadi banyak dan hal ini dapat memunculkan risiko obesitas. Banyak ahli gizi berpendapat, pemberian MPASI terlalu dini dapat menyebabkan obesitas karena anak belum mampu mengontrol kemauannya dalam makan. Bayi Anda harus diajarkan untuk bisa mengetahui kapan ia lapar dan kapan ia kenyang. Bayi yang terlalu dini diberi MPASI belum mampu mengatur jumlah makanan yang hendak ia makan, ia belum bisa membedakan saat lapar dan sudah kenyang. Jika usia pemberian MPASI tepat, bayi sudah bisa mengontrol apa yang ia mau, apa yang ia suka dan tidak suka. Jika lapar, dia akan terus makan, tetapi saat kenyang dia pasti akan menolak makanan yang Anda suguhkan seperti melempar sendok, menoleh jika disuapi, menutup rapat mulutnya, dan lainnya.
Terkena risiko alergi
Saluran pencernaan dalam tubuh merupakan filter, menyaring keluar substansi yang membahayakan tubuh, dan memberikan akses masuk pada zat gizi. Dalam bulan pertama kehidupannya, sistem penyaring ini immature atau belum matang/sempurna. Antara 4 dan 7 bulan, saluran cerna bayi mengalami pelapisan, seiring dengan pertumbuhan dan perkembangannya, saluran cerna menjadi ‘matang’ dan sempurna. Akhirnya, saluran cerna bayi pun berfungsi semestinya, yakni menyaring dan menyeleksi zat yang datang. Untuk mencegah zat alergen masuk ke dalam aliran darah, saluran cerna (usus) yang matang menyekresikan IgA, yakni protein immunoglobulin yang bertindak sebagai ‘cat’ pelindung, melapisi usus dan mencegah masuknya alergen. Pada usia bayi 4 hingga 7 bulan, saluran cerna bayi sudah lebih matang dan sempurna. Saluran cerna bayi juga sudah mampu menyaring secara optimal hingga mengatasi alergen. Karena itu sangat disarankan untuk menunda pemberian MPASI jika anak memiliki riwayat alergi di keluarganya.
Paling sering dibaca