Meskipun sudah melakukan berbagai persiapan untuk 'menyambut' hari pertama MPASI, tapi masih suka bingung ngga sih nentuin makanan pertama yang tepat untuk dia? Sayuran, buah-buahan, atau langsung beras-berasan seperti beras merah?
Dulu juga saya sempat dilanda kebingungan saat akan memulai MPASI untuk anak ganteng saya. Maklum lah ya, ibu baru yang minim pengalaman. Berbekal sedikit ilmu dari hasil browsing, baca-baca, dan ikutan milis salah satu komunitas mama penggiat makanan bayi buatan rumah, akhirnya saya memutuskan memberikan bubur beras merah sebagai menu MPASI perdana anak saya. Dan diluar dugaan, semangkuk kecil bubur beras merah pun hampir habis dilahapnya.
Mengapa saya pilih beras-berasan? Rasa beras itu netral atau hampir tidak berasa (hambar) meskipun ada semu rasa manis (walau sangat sedikit). Beda dengan sayuran yang cenderung pahit dan buah yang manis. Rasa beras inilah yang menurut saya hampir mendekati rasa ASI. Pas menyajikan MPASI perdana ini, konsistensi bubur beras merah pun saya buat sangat cair (menyerupai air) sehingga bayi tidak kaget saat ada 'benda asing' bertekstur yang masuk ke dalam mulutnya.
Menuru saya menyajikan MPASI dari jenis beras-berasan pada awal MPASI bayi adalah benar, karena bayi belum 'terkontaminasi' dengan rasa manis (yang enak) dari buah-buahan sehingga dapat membuatnya menolak makanan yang tidak manis, atau rasa semu pahit dari sayuran yang dapat membuatnya menolak mengonsumsi sayuran. Namun ternyata anggapan saya ini belum terbukti benar secara ilmilah.
Buat ibu-ibu yang kini sedang menyiapkan MPASI, tidak usah pusing-pusing memikirkan jenis makanan yang sebaiknya dimakan bayi saat pertama MPASI, karena belum ada penelitian yang membuktikan keuntungan mengenalkan jenis makanan dengan urutan tertentu. Artinya, makanan apa saja dapat ibu berikan pada bayi kecuali madu, karena madu bisa saja mengandung spora dan racun dari bakteri Clostridium botulinum. Namun pastikan, ibu memberikan MPASI yang berkualitas. Yang disebut berkualitas adalah ibu memberikan dan mengenalkan MPASI pada waktu yang tepat, dan dilakukan saat kebutuhan energi dan zat gizi mikro bayi meningkat sehingga ASI tidak lagi cukup untuk memenuhi kebutuhan si kecil.
Memberi MPASI jangan asal kenyang Bu, bayi ngga cukup hanya diberi bubur ayam dengan kecap yang ibu beli dari abang-abang di pagi hari, atau bubur hanya dengan kuah baso atau sup. Karena yang dibutuhkan bayi lebih dari itu. Bayi butuh energi dan zat gizi lengkap untuk mencukupi tumbuh kembangnya yang sangat pesat.
Perkenalkan dan berikan berbagai jenis bahan pangan secara bertahap, mulai dari kategori beras-berasan, sayuran (terutama sayuran yang bercitarasa manis terlebih dahulu seperti wortel, ubi jalar, labu), buah-buahan, dan berbagai sumber protein seperti daging, tahu, dan tempe. Jangan lupa, perhatikan juga kebersihan dan keamanan MPASI yang ibu sajikan. Bikin MPASI berkualitas itu super gampang kok, Bu! Karena sebenarnya, makanan bayi itu sama dengan makanan keluarga, hanya saja porsinya lebih kecil dan sebaiknya tanpa bumbu tambahan (gula dan garam).
Bayi makan itu adalah proses belajar bagi dia dan ibu. Ia belajar mengenal tekstur, belajar mengunyah, belajar mandiri, dan melatih motoriknya, sedangkan ibu belajar sabar, dan belajar mengetahui apa yang bayi dibutuhkan dan memilihkan serta menyediakan yang terbaik menyangkut tumbuh kembangnya.
Kalo bayi ngga mau makan atau melancarkan aksi tutup mulut, jangan khawatir. Karena menurut beberapa pakar, memang ada masanya anak sulit makan dan itu termasuk bagian dari proses tumbuh kembang. Hadapi saja, tidak usah stress karena tidak ada obatnya jika anak ngga mau makan :)
Happy Feeding Time Mom!