Penyakit tokso atau toksoplasma mungkin sudah akrab ya ditelinga ibu-ibu. Infeksi toksoplasma atau toksoplasmosis masih menjadi momok yang menakutkan, karena akibat yang ditimbulkan jika terserang infeksi toksoplasma tidak main-main.
Menurut pusat kontrol dan pencegahan penyakit Amerika (CDC), toksoplasmosis dianggap sebagai penyebab utama kematian yang berhubungan dengan keracunan pangan. Lebih dari 60 juta laki-laki, wanita, dan anak-anak di Amerika membawa parasit toksoplasma dalam tubuhnya. Namun karena kuatnya sistem imun dalam tubuh, membuat gejala yang ditimbulkan dari penyakit ini tidak tampak.
Namun, toksoplasmosis menjadi ditakuti apabila menjangkiti wanita yang diketahui sedang hamil dan seseorang yang sistem imun-nya sedang drop. Toksoplasmosis disebabkan oleh parasit bersel satu bernama Toxoplasma gondii. Di Amerika, sekitar 22,5% warganya yang berusia 12 tahun ke atas terinfeksi Toksoplasma (CDC). Di beberapa tempat di berbagai belahan dunia, diketahui bahwa 95% dari populasinya terinfeksi Toksoplasma (CDC). Toxoplasma gondii tersebar di alam, termasuk dalam tubuh manusia maupun hewan, dan menjadi penyebab infeksi paling sering yang menjangkiti manusia (Iskandar, 2008).
Toksoplasmosis tidak menulari antar manusia, kecuali ibu yang sedang hamil menularkannya pada janin yang sedang dikandung melalui plasenta, sehingga saat dilahirkan, bayi menderita kelainan bawaan sejak lahir (penyakit kongenital). Gandahusada dalam Iskandar (2008) melaporkan hasil pemeriksaannya pada 288 wanita hamil yang berkunjung ke RS Cipto Mangunkusumo ternyata 14,3% positif zat anti toksoplasma, Pada penelusuran selanjutnya terdapat empat persalinan prematur dan satu kasus dengan kelainan kongenital.
Cara penularan
Ada dua cara penularan penyakit toksoplasmosis pada manusia, yaitu cara aktif (didapat) dan pasif (bawaan). Penularan aktif dapat terjadi misal saat menyantap daging setengah matang yang terdapat kista toksoplasma didalamnya. Atau tangan kontak dengan tanah yang mengandung feses hewan berparasit toksoplasma, tidak cuci tangan, kemudian makan. Sedangkan penularan pasif terjadi melalui plasenta dari ibu ke anak.
Orang dapat terinfeksi toksoplasmosis melalui beberapa cara berikut:
1. Bawaan makanan
Bentuk jaringan dari parasit toksoplasma berupa kista dapat ditransmisikan pada manusia melalui makanan. Orang menjadi terinfeksi karena :
- makan daging yang diolah tidak sempurna (belum matang), daging yang terkontaminasi dengan kista toksoplsama (daging babi, kambing, dan daging rusa).
- tidak sengaja menelan daging tidak matang atau daging yang terkontaminasi dan tidak cuci tangan setelahnya (toksoplasma tidak bisa masuk/terserap dalam kulit secara langusng).
- makan makanan yang terkontaminasi kista toksoplasma dari pisau, peralatan, talenan, atau makanan lain yang kontak dengan daging menta atau daging terkontaminasi.
2. Dari hewan ke manusia
Kucing selalu disangkutkan dengan kejadian toksoplasmosis. Kucing dituding sebagai pelaku utama yang menyebarkan toksoplasmosis. Kucing menjadi terinfeksi setelah makan tikus, burung, atau hewan kecil lain yang telah terinfeksi parasit toksoplasma. Parasit ini akan keluar melalui feses kucing dalam bentuk oosit dan oosit ini hanya bisa dilihat melalui mikrokop. Kucing dan anak kucing dapat mengeluarkan jutaan oosit melalui fesesnya selama 3 minggu setelah terinfeksi. Kucing yang terinfeksi menyebarkan oosit dalam kandangnya, atau jika kucing berparasit toksoplasma itu dibiarkan diluar kandang, fesesnya yang mengandung oosit tersebut akan mencemari lingkungan, seperti tanah dan air.
Orang bisa tidak sengaja menelan oosit:
- tidak mencuci tangan setelah menyentuh feses kucing yang mengandung tokoplasma, kemudian makan.
- tidak mencuci tangan setelah memegang/kontak dengan tanah yang terkontaminasi (setelah berkebun misalnya).
- Mengonsumsi sayur dan buah yang tidak dicuci yang berasal dari kebun yang terdapat oosit.
- minum air yang terkontaminasi dengan parasit toksoplasma.
3. Dari ibu ke janin
Seorang wanita yang baru saja terinfeksi toksoplasma saat hamil akan menginfeksi janinnya (infeksi kongenital). Si ibu mungkin tidak menunjukkan gejala apapun, namun risiko cacat lahir mungkin diderita oleh bayinya, seperti penyakit yang dapat menyerang sistem syaraf dan mata.
4. Jarang namun terjadi
Penerima transplantasi organ juga bisa terinfeksi toksoplasma karena menerima organ dari pendonor yang positif terinfeksi toksoplasmosis. Jarang namun terjadi, infeksi toksoplasmosis juda dapat terjadi pada orang yang menerima transfusi darah dari pendonor yang juga terinfeksi.
Supaya terhindar tokso
Angka penularan pada manusia bisa meningkat karena rendahnya kesadaran untuk tetap menjaga pola hidup yang bersih dan sehat.
- Hindari mengonsumsi daging setengah matang. Pastikan semua makanan mengandung daging dimasak dengan matang, misal saat membakar sate, karena T. gondii benuk trofo zoit akan mati pada suhu 65°C (Iskandar, 2008).
- Sebaiknya cuci bersih dengan air mengalir semua lalapan, sayuran dan buah-buahan sebelum akan dikonsumsi. Bisa saja sayuran dan buah-buahan tersebut ditanam dari kebun yang tanahnya mengandung ookista toksoplasma.
- Cuci tangan dengan sabun dan bilas dengan air mengalir segera setelah membersihkan kandang hewan peliharaan, berkebun, memasak daging dan sayuran.
- Bagi bumil, sebainya hindari mengonsumsi makanan mentah atau setengah matang seperti steak, sate, dan sushi.
Sumber:
Tolibin Iskandar. 2008. Pencegahan Toksoplasmosis Melalui Pola Makan Dan Cara Hidup Sehat. Lokakarya Nasional Penyakit Zoonosis.
Center for Disease Control and Prevention (CDC). 2013. Parasites-Toxoplasmosis (Toxoplasma infection). www.cdc.gov. [Diakses pada 28 Agustus 2015]