Tubuh membutuhkan asupan zat-zat gizi yang diperoleh dari makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Dengan menerapkan pola makan bergizi seimbang dan menu bervariatif, diharapkan kebutuhan tubuh tercukupi.
Nah, hal lain yang perlu diperhatikan adalah faktor keamanan dan kelayakan pangan yang kita konsumsi. Sumber makanan yang akan kita konsumsi sebaiknya berkualitas baik dan tak mengalami kerusakan yang justru dapat merugikan tubuh. Ada berbagai jenis makanan yang terbilang cukup sering dikonsumsi masyarakat. Akan tetapi, tak sedikit yang tahu bagaimana keamanan dan kelayakan bahan pangan tersebut. Alih-alih membuat tubuh sehat, malah menimbulkan penyakit. Berikut beberapa makanan yang cukup populer serta bagaimana mewaspadai keamanan dan kelayakannya.
Bakso
Tak bisa dipungkiri, bakso menjadi makanan favorit masyarakat. Dari anak-anak hingga manula, pasti mengenal bakso. Meski menggiurkan, kita perlu tahu bagaimana keamanan dan kelayakannya untuk dikonsumsi. Terakhir ini merebak isu bahwa ada bakso yang dibuat bukan dari daging sapi. Akan tetapi dicampur atau dibuat dari hewan yang dagingnya tidak lazim dipakai sebagai bahan pangan. Masyarakat tentu cemas mendengar kabar ini. Sebagai orang awam, tentu kita sulit menilai apakah bakso tersebut terbuat dari daging sapi, ayam, ikan atau dicampur dengan daging lain.
Kedua, kita juga tak bisa menilai apakah bahan baku bakso itu adalah daging yang masih segar atau tidak. Ketiga, kita juga tak tahu bahan pengawet yang dipakai khusus untuk bahan pangan atau bukan. Seperti kita tahu, tren yang mencuat adalah penggunaan boraks pada bakso. Meski kita berlega hati karena ada siswa sekolah yang berhasil menemukan cara mendeteksi boraks pada makanan. Keempat, bagaimana kualitas bakso tersebut? Apakah mengandung cukup protein, kadar lemak, karbohidrat dan sebagainya. Jadi kita tak tahu bagaimana komposisi zat gizi di dalam bakso. Bakso juga cenderung diberi unsur garam yang tinggi. Kelima, penyimpanannya apakah higienis? Karena bila tersimpan dalam ruang terbuka akan mudah terkontaminasi bakteri, virus atau jamur. Nah, ciri-ciri bakso yang tidak layak dikonsumsi, diantaranya:
- Bakso terlalu kenyal dan berasa getir.
- Permukaan bakso berlendir.
- Bakso berbau dan berasa asam.
Nugget
Nugget menjadi salah satu makanan favorit, bahkan di kalangan anak-anak. Di pasaran, ada nugget kemasan dan curah. Nugget bisa dibuat dari bahan daging ayam atau ikan yang diolah dengan tepung. Kemudian, dijual dalam bentuk yang sudah digoreng atau belum. Nugget yang berkualitas tentu menggunakan bahan daging yang baik, dengan komposisi zat gizi yang berimbang pula. Penyimpanan yang kurang tepat bisa memicu tumbuhnya jamur dan bakteri. Adapun ciri nugget yang tak aman dan tak layak dikonsumsi yakni,
- Nugget bertekstur amat kenyal dan keras.
- Rasa nugget getir.
- Warna dan tampilan nugget terlalu cerah.
- Nugget berlendir dan berbau asam.
- Nugget berbintik putih yang menandakan nugget telah berjamur.
- Nugget berbau dan berasa menyimpang
Sosis
Secara prinsip, bahan yang digunakan hampir sama dengan nugget dimana daging diolah dan dicampur dengan tepung. Bila penyimpanannya kurang baik, mudah terkontaminasi bakteri atau jamur. Adapun ciri sosis yang tidak layak konsumsi yaitu:
- Sosis terlalu kenyal dan berasa getir
- Warna sosis terlalu terang.
- Permukaan sosis berlendir dan berbau asam.
- Kemasan sosis sudah tidak vakum lagi dan terdapat cairan dalam kemasannya.
Roti
Roti juga menjadi menu favorit dikonsumsi keluarga. Roti berbahan tepung terigu mengandung gluten dan menggunakan ragi supaya mengembang. Untuk mengetahui ketidaklayakan dikonsumsi kita bisa melihat secara fisik. Terdapat jamur pada permukaan roti yang yang sudah kedaluwarsa. Selain itu, roti berbau asam. Teksturnya pun keras. Bahkan kalau disantap, terasa tak enak. Karena itu, penting sekali untuk memerhatikan label yang tercantum dalam kemasan.
Selai
Selai mengandung buah-buahan. Kita tahu, buah tak tahan lama. Maka supaya bisa bertahan lama, ditambahkan zat atau bahan pengawet. Selain juga mengandung gula yang cukup tinggi. Perhatikan pula botol atau kemasan selai tersebut. Bila tak tertutup rapat, berpotensi terkontaminasi kuman. Selai yang sudah tak layak bisa tampak dari teksturnya. Bila bagian atas tampak gumpalan tapi di bagian bawah cair, berarti sudah tak layak. Bisa juga dideteksi apakah sudah terkontaminasi jamur, tampak seperti koloni-koloni. Selain itu, rasanya juga asam. Walaupun itu selai buah, tetapi rasanya berbeda, terdapat rasa alkohol.