Bayi Anda kini memasuki usia enam bulan, berarti sudah saatnya memberikan makanan padat untuk mendampingi air susu ibu (MPASI). Ada ibu yang menyambut hal ini dengan suka cita, sampai-sampai ia menyiapkan dengan detail apa saja yang akan dibutuhkan bayi untuk makan. Memborong semua peralatan masak dan makan, hingga mencari tahu informasi mengenai makanan yang boleh, tidak boleh, dan sebaiknya dimakan oleh bayinya. Tetapi banyak juga ibu yang menganggap hal ini adalah biasa. Sehingga, usaha yang dilakukan pun tak seheboh ibu yang lain.
Sikap para ibu adalah pilihan, tetapi yang perlu ibu tahu adalah kebutuhan bayi akan gizi yang tepat dan cukup untuk pertumbuhan dan perkembanganya selain ASI setelah usia enam bulan. Karena ASI sudah tidak mampu lagi mencukupi kebutuhan bayi setelah enam bulan, ibu harus ‘memasok’nya dari makanan. Menyiapkan makanan pendamping ASI ini tidak sulit kok Bun! Anda juga tak harus jago masak. Berikut 10 tahap untuk memulainya;
Persiapkan peralatan makan dan masak yang aman
Peralatan masak menjadi penting jika Anda ingin menyiapkan sendiri makanan padat tersebut. Pilih peralatan masak yang aman dan tidak berisiko memunculkan bahaya. Pilih juga alat makan yang food grade sehingga aman untuk bayi.
Mulailah memberikan MPASI saat usia bayi 6 bulan
Berbagai lembaga kesehatan baik di dalam maupun di luar negeri merekomendasikan agar bayi diberi makanan padat saat usianya memasuki 6 bulan. Mengapa? Karena saat usia ini pencernaan bayi sudah bisa menerima makanan selain ASI. Kebutuhan gizi bayi dari ASI tidak lagi mencukupi untuk tumbuh kembang bayi. Saluran pencernaan bayi juga sudah bisa secara maksimal mencerna makanan. Selain itu, jika bayi terlalu dini diberi makanan padat (usia di bawah 6 bulan), risiko terkena alergi pada bayi makin tinggi. Selain melihat umur, ibu juga harus melihat tanda-tanda kesiapan bayi secara fisik, seperti misalnya bayi sudah mampu duduk dan menegakkan kepalanya, bayi sudah mampu mengoordinasikan mulut, tangan dan matanya, serta dia sudah mampu mengunyah makanan.
Bayi masih membutuhkan ASI
Memberikan bayi makanan padat bukan berarti harus men-stop ASI. Bayi masih membutuhkan ASI di awal MPASI, nanti secara bertahap kebutuhannya akan ASI akan berkurang seiring dengan bertambahnya usia.
Makanan Awal.
Untuk memulai, berikan 1-2 sendok makan teh bubur atau pure encer dari sayuran, beras serealia atau buah. Bubur atau pure tersebut dapat diencerkan dengan menambahkan ASI atau pengganti ASI/PASI (susu formula). Berikan setelah waktu menyusu bayi atau diantara waktu menyusu. Mulailah dengan satu jenis. Sayur, buah, beras/serealia, daging dapat diolah menjadi MPASI, tetapi perkenalkan satu per satu ya Bun. Bulan pertama, hindari mencampur dua atau tiga jenis bahan sekaligus dalam satu menu, tetapi buat menu tunggal untuk bayi Anda, misal pure buah apel dengan ASI, atau bubur susu brokoli misalnya. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi reaksi alergi yang mungkin terjadi saat bayi memakannya. Resep MPASI Bubur pepaya susu (R16/ Bayi/April/2014) dan Bubur pir jambu merah (R15/Bayi/April/2014) dapat Bunda coba ketika bayi telah memasuki usia 7 bulan.
Butuh waktu.
Makan adalah pengalaman baru bagi bayi. Disuapi dengan sendok juga hal yang baru bagi dia, karena selama ini bayi hanya makan makanan cair alias ASI/PASI. Bayi butuh waktu untuk belajar mengenal sendok dan merasakan makanan yang lebih kental dan padat selain ASI dimulutnya. Jadi, jangan kaget jika ia menolak, atau hanya mau makan 1-2 sendok makan kecil. Ingat, bayi Anda butuh waktu dan proses untuk belajar dan mengenal, jangan putus asa.
Hindari dulu susu dan madu
Tunda pemberian susu sapi hingga usia bayi satu tahun, tetapi Anda bisa memperkenalkan produk olahan susu seperi yoghurt dan keju saat usianya 7 atau 8 bulan. Sebelum setahun, jangan beri bayi madu, hal ini untuk menghindari risiko terkena penyakit botulisme yang menyerang sistem imun bayi.
Stop jika bayi ingin stop
Anda harus tahu tanda bayi sudah kenyang. Dia akan memain- mainkan sendok dan makanannya, menutup mulutnya jika disuapi atau menoleh/menghindari saat disuapi. Jangan membuat bayi makan melebihi dari apa yang ingin dia makan. Bayi akan makan jika ia lapar dan akan berhenti jika perutnya sudah penuh.
Bayi tak mau makan?
Hanya karena bayi tak suka makanan baru yang Anda berikan, bukan berarti dia tak mau selamanya. Coba ulangi beberapa hari lagi memberikan bayi makanan baru, dan jika tak mau, ulangi lagi. Ingat Bun, jangan paksa bayi untuk makan dan jangan terlalu menjadikan masalah jika bayi tidak mau makan.
Berantakan? Tak masalah
Kekacauan mungkin akan sering terjadi selama proses belajar makan ini. Belajar makan adalah proses yang melibatkan seluruh anggota tubuh, termasuk indera peraba bayi. Makanan akan ada di mana-mana, di rambut, di muka, di
tangan, baju hingga kursi makannya. Saran kami, letakkan saja alas plastik dibawah kursi makan si kecil, ini akan memudahkan Anda saat proses bersih-bersih.
Coba finger food (jika ia sudah siap)
Saat usianya memasuki 8-9 bulan, bayi sudah mampu memegang makanan untuk kemudian dimakannya. Finger food seperti potongan buah dan sayuran matang dapat ibu berikan, contoh misalnya potongan buah pisang, pepaya, wortel kukus, keju, pasta matang, atau telur orak-arik. Hindari makanan keras seperti kacang, permen, atau keripik yang dapat membuatnya tersedak.