ASIP didapat dengan cara memerah payudara ibu, kemudian disimpan ke dalam wadah-wadah untuk diberikan kepada bayi secara bertahap saat ibu tidak ada di rumah, misal saat bekerja. Memerah ASI bisa ibu lakukan saat payudara terasa penuh, biasanya 3 kali dalam rentang waktu 8 jam (saat ibu bekerja).
Saat proses penyimpanan ASIP sangat memungkinkan ASIP mengalami perubahan, terutama pada warna, konsistensi, terkadang pada baunya. Hal ini yang menyebabkan bayi kadang menolak ASIP beku. Untuk meminimalkan perubahan pada ASIP, sebaiknya persingkat waktu penyimpanan ASIP.
Tips menghangatkan ASIP
- ASIP tidak harus dihangatkan, beberapa ibu biasa memberikan ASI dalam keadaan dingin.
- Cara paling mudah mencairkan ASIP beku adalah dengan menaruhnya pada penghangat ASI elektrik.
- Pindahkan ASIP beku dari freezer ke chiller semalam sebelum akan digunakan. Kemudian saat akan digunakan, hangatkan ASIP belu yang telah mencair itu dalam wadah (bisa berupa gelas atau mangkuk) yang berisi air hangat. Rendam beberapa saat.
- Hindari mencairkan ASIP beku dengan cara menaruhnya langsung pada suhu ruang. Beberapa peneltian menyebutkan, perubahan suhu yang spontan dapat memengaruhi kandungan antibodi yang terdapat pada ASI.
- Hindari menghangatkan susu dengan cara menaruhnya dalam panci berisi air yang didihkan diatas kompor yang menyala.
- Hindari menghangatkan ASIP beku dengan cara merebusnya secara langsung, karena hal ini bisa merusak dan menghilangkan kandungan gizi ASI seperti vitamin, mineral, dan zat antibodi.
- Setelah dihangatkan, goyangkan botol ASIP perlahan, kemudian teteskan pada punggung tangan ibu untuk memeriksa suhu ASIP. Jika suhu tidak terlalu panas, ASIP siap diberikan pada bayi.
- ASIP yang telah dihangatkan dapat diberikan dalam waktu 24 jam, dan hindari membekukan kembali ASIP yang telah dihangatkan.
- Hindari menghangatkan ASIP beku dengan menggunakan microwave, karena panasnya tidak merata, dan malah merusak banyak senyawa pada ASI.
Bolehkah menyimpan kembali ASI yang telah dipanaskan?
Bila ASI yang disimpan di kulkas atau di freezer telah dicairkan/dihangatkan tetapi belum diberikan pada bayi, maka masih bisa disimpan dalam kulkas selama 24 jam. Sebaiknya hindari memanaskan berulang, ASI hanya bisa dihangatkan satu kali. Jika masih belum terminum setelah dihangatkan, maka sebaiknya ASI dibuang.
Sumber:
- Office on Womens Health. 2010. Breastfeeding: Pumping and milk storage. Www.womenshealth.gov. [Diakses pada 17 Juni 2016].
- Yohmi, Elisabeth . 2014. Penyimpanan Asi Perah. Www.idai.or.id [Diakses pada 17 Juni 2016].
- Davis, Cindy Scott Duke. 2008. Common Concerns When Storing Human Milk. http://www.lalecheleague.org [Diakses pada 17 Juni 2016].
- Center for Disease Control and Prevention. 2016. Proper Handling and Storage of Human Milk. Www.cdc.gov [Diakses pada 18 Juni 2016].
- ·Davis, Cindy Scott Duke. 2008. Common Concerns When Storing Human Milk. Www.lalecheleague.org. [Diakses pada 18 Juni 2016].
Foto: Fotolia