Ketika ibu ingin memulai memberikan makanan pendamping ASI (MPASI), maka sudah waktunya ibu memikirkan jenis makanan yang akan diberikan pada buah hati. Banyak pilihan sebenarnya, ada makanan bayi kemasan, ada makanan organik, atau makanan bayi buatan ibu sendiri.
Membuat sendiri makanan untuk bayi memang sedang populer dikalangan ibu-ibu masa kini. Dengan memasak sendiri, ibu merasa puas dan tahu apa saja yang masuk ke dalam mulut buah hati.
Ibu-ibu percaya bahwa MPASI buatan sendiri lebih bergizi dan aman bila dibandingkan dengan MPASI instan, karena penggunaan bahan baku segar serta proses memasak yang dapat dikontrol dan disesuaikan.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Jurnal Archieves of Disease in Childhood membenarkan pernyataan para ibu. Hasil penelitian yang dilakukan terhadap beberapa merek makanan bayi siap makan di London ini diketahui mengandung sedikit zat gizi apabila dibandingkan dengan makanan bayi buatan sendiri.
Kebanyakan dari merek makanan bayi instan itu mengandung tinggi gula dan dipromosikan sebagai pangan bayi usia 4 bulan, padahal pada usia tersebut bayi masih sangat memerlukan air susu ibu (ASI). Peneliti juga menyebutkan bahwa bayi harus makan dua kali (dua porsi) untuk mendapatkan nilai energi dan protein yang sama dengan seporsi MPASI buatan sendiri. Menurut peneliti, kandungan energi dan protein dalam 50 gram MPASI buatan rumah harus dipenuhi dari 100 gram MPASI instan.
Tekstur dan rasa MPASI instan juga itu-itu saja, sehingga bayi cepat merasa bosan, dan kurang mengenal tekstur makanan.
Ada kelebihan, ada pula kekurangan MPASI buatan sendiri. Proses pembuatan dan penyajian MPASI rumahan memerlukan waktu yang cukup lama, sehingga terkesan repot. MPASI rumahan juga sulit dibawa-dibawa dan memerlukan persiapan khusus jika ingin membawanya. Membuat MPASI sendiri dapat meningkatkan kemungkinan menelan nitrat, karena pada umumnya sayuran dan buah-buahan mentah mengandung nitrat. Kemungkinan lain yang bisa terjadi adalah bahan baku yang kurang baik, mengandung residu pestisida, serta kurang steril dalam proses penyiapannya. Zat gizi dalam MPASI yang ibu buat sendiri juga kurang terukur, sehingga ibu tidak tahu pasti jumlah zat gizi seperti vitamin dan mineral yang ada dalam makanan yang dimakan buah hati, karena saat proses pemasakan suhu dan waktu yang digunakan juga tidak terukur, sehingga menyebabkan hilang atau rusaknya zat gizi seperti vitamin dan mineral dalam bahan makanan.
Semua hal ada kelebihan maupun kekurangannya, namun pada akhirnya ibu yang menentukan, karena ibu tahu apa yang terbaik untuk buah hati. FFK-12