Menyusui adalah proses alami namun harus dipelajari oleh ibu supaya secara optimal dapat memberikan air susu ibu (ASI) secara ekslusif selama 6 bulan.
Ibu pasti sudah pahan jika ASII adalah makanan terbaik untuk bayi manusia. Kandungan ASI sempurna dan sesuai dengan yang bayi butuhkan. ASI merupakan satu-satunya makanan tunggal yang sempurna untuk bayi usia 0-6 bulan. Komposisi ASI berubah sesuai usia dan kebutuhan bayi. Misalnya saat baru lahir, bayi butuh zat gizi yang super lengkap, maka dipenuhilah dari kolostrum, yakni ASI yang berwarna kekuningan yang pertama kali di produksi ibu setelah melahirkan. Kolostrom diproduksi pada 4-7 hari pertama, lalu kemudian ASI peralihan di usia 3-4 minggu dan selanjutnya disebut ASI matur.
Proses pembentukan ASI
Dr. Fenny Yuniata., MSi., PhD., dalam webinar yang diselenggarakan oleh ILUNI PDIB, Oktober lalu menjelaskan proses laktasi atau menyusui adalah proses pembentukan ASI yang melibatkan hormon prolaktin dan hormon oksitosin. Jumlah hormon prolaktin akan meningkat selama kehamilan namun ASI belum bisa keluar karena masih terhambat oleh keberadaan hormon estrogen dan progesterone yang jumlnya masih tinggi pada ibu hamil.
Tubuh ibu baru akan memproduksi ASI 2-3 hari setelah melahirkan. Saat ari-ari atau plasenta bayi sudah keluar dari tubuh ibu, maka hormon estrogen dan progesteron turun, sehingga membuat hormon prolaktin mendominasi lalu terjadinya sekresi ASI.
Pada proses laktasi terdapat dua refleks yang berperan, yaitu refleks prolaktin dan refleks aliran yang timbul akibat perangsangan puting susu dikarenakan isapan bayi.
Refleks prolaktin
Refleks prolaktin merupakan stimulasi produksi ASI yang membutuhkan impuls saraf dari berbagai ‘pihak’ seperri dari puting susu, hipotalamus, hipofise anterior, prolaktin, alveolus, dan ASI.
Kadar prolaktin pada ibu menyusui akan menjadi normal tiga bulan setelah melahirkan sampai penyapihan anak dan pada saat tersebut tidak akan ada peningkatan prolaktin walau ada isapan bayi, namun mengeluaran air susu tetap berlangsung.
Refleks Aliran (Let Down Refleks)
Ketika bayi menyusu, maka isapan dari bayi akan memberikan rangsangan pada puting dan areola akan mempengaruhi hipotalamus. Pada hipotalamus akan terjadi stimulasi pada pituitary posterior untuk menghasilkan hormon oksitosin yang berperan untuk meningkatkan produksi asi. Dan juga terjadi interaksi pada pituitary anterior untuk meningkatkan hormon prolaktin yang akan menstimulasi produksi ASI.
Kondisi yang dapat menghambat let down refleks adalah ibu dalam keadaan stress takut, cemas, khawatir/bingung, ragu terhadap kemampuannya merawat bayi.
Sumber:
- http://repository.unimus.ac.id/857/3/BAB%202.pdf
- http://eprints.umm.ac.id/41257/3/BAB%20II.pdf
- http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20282685-T%20Enok%20Nurliawati.pdf